BEAU: 3

aaaa

“Minggu depan kita debut,” sebuah suara dengan nada datar terdengar memenuhi ruangan

“Ya…” sambut suara lain yang sama datarnya dengan suara sebelumnya.

“Aku belum siap,” tambah suara yang lain.

“Aku juga,” suara dari orang yang berbeda kembali terdengar.

“Aku mengantuk…” ujar seorang gadis cantik yang kata-katanya sangat berbeda dari apa yang sebelumnya dikatakan oleh yang lain. Suara tawa dari sang leader terpecah diikuti oleh member yang lain. “Inilah mengapa kau dibutuhkan di grup ini,” ujar gadis berkulit gelap sambil menepuk-nepuk tangannya.

“Kenapa?” tanya gadis itu polos.

“Kau bagikan komedian di grup ini, bodoh,” jawab gadis yang mirip dengannya sambil menggelengkan kepala.

“Benarkah? Itu tandanya aku akan cocok di duinia variety,” gadis itu mengacungkan kepalan tangannya dengan bangga. Gadis berkulit gelap yang duduk disampingnya tertawa kecil, “Yoona hanya peduli dengan variety,” ujarnya sambil memeluk gadis bernama Yoona yang ada disampingnya. Yoona tersenyum lebar dan membalas pelukannya, “hanya Bora onnie yang benar-benar memahamiku.”

“Sebaiknya kita tidur. Besok kita masih harus latihan dan Suji serta Soojung harus mngukur kembali outfit mereka,” ujar sang leader. Member yang namanya disebut barusan bertanya mengapa secara bersamaan. “Tubuh kalian berubah hanya dalam waktu kurang dari 1 bulan. Suji, berat badanmu bertambah serta Soojung…” Jihyun berhenti sebentar kemudian mengangkat kedua bahunya, “aku tidak tahu apa yang salah tapi manejer oppa bilang kau juga harus ikut besok.”

Kedua magnae itu mengangguk pelan kemudian masuk ke kamar masing-masing diikuti member-member yang lain.

* * *

Suasana di dalam van terasa begitu canggung dengan hanya ada mereka berdua di dalamnya. Bae Suji dan Im Soojung. Menjadi magnae dengan usia yang sama nampaknya tidak membuat mereka berdua gampang untuk menjadi lebih dekat, walaupun faktanya mereka telah menjadi room-mate selama hampir 1 bulan ini.

Suji lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar Jieun dibandingkan dikamarnya sendiri sedangkan Soojung menghabiskan waktu lebih banyak diruang latihan. Disaat semua member BEAU sudah pulang ke dorm, Soojung bersikeras memaksa untuk tinggal dan meneruskan latihan sendirian. Terkadang dia tinggal karena ingin menghabiskan aktu lebih lama bersama Sehun.

Soojung menghela nafas berat. Dia sangat membenci situasi canggung seperti ini. Dia lebih memilih untuk terjebak bersama kakaknya yang bodoh dbandingkan dengan orang yang sama sekali tidak bisa untuk diajak bicara. Suji menolehkan kepalanya sebentar kemudian mengalihkan kembali perhatiannya pada smartphone yang ada ditangannya.

Soojung sudah tidak tahan lagi. Dia meilirik ke arah Suji sesekali dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Dia ingin mengajak Suji untuk mengobrol tapi bagaimana jika akhirnya hal itu akan membuat situasi menjadi lebih canggung?

“Apa kau ingin mengatakan sesuatu?” suara lembut Suji benar-benar terdengar seerti suara guruh yang besar ditelinga Soojung. Gadis cantik itu mendadak merasakan peluh jatuh perlahan dari dahi dan mengalir di pipinya. “Ehm.. a-ak..u..” Soojung mengutuk dirinya sendiri karena telah menjadi orang yang bodoh. Ayolah Soojung, dia adalah orang yang kelak akan kau lihat seumur hidupmu.

“Aku sedang melihat foto teaser kita. Aku sangat menyukai foto ini, kita terlihat sangat cantik,” seakan dapat membaca pikiran Soojung, Suji dengan ceat memberikan handphone nya ada Soojung yang masih menyusun kata-kata dalam otaknya. Soojung dengan senyum kecil mengambil handphone yang disodorkan Suji dan senyumnya sedikit mengembang ketika mendaati foto dirinya dan Suzy yang saling merangkul satu sama lain. Foto itu merupakan foto teaser yang drilis 2 hari yang lalu. Semua member berpose di sebuah kamar tidur dengan nuansa serta outfit yang serba putih. Selain foto individual, para member juga berpose dengan member lain yang tahun lahirnya sama dan dalam hal ini tentu saja Jihyun-Bora-Yoona (walaupun Yoona memanggil keduanya dengan panggilan ‘onnie’, Yoona tetap berpose dengan mereka karena lahir di tahun yang sama), Jieun-Jiyeon dan tentu saja para magnae Suji-Soojung.

“Aku rasa kita terlihat lebih tua daripada para onnie,” Soojung terkekeh kecil disambut suara tawa Suji, “aku juga berpikir begitu. Kita magnae tapi sepertinya para onnie terlihat lebih muda dari kita.”

Soojung menggangguk, “terutama Yoona. Bagaimana mungkin dia terlihat seerti anak SD?”

“Aku menyukai Yoona onnie. Kau sangat beruntung memiliki kakak seperti dia. Walaupun kau sering memarahinya tapi aku tahu kau sangat menyayanginya,” Suji berucap pelan. Soojung terdiam mendengar kata-kata Suji. Dia sadar betul bahwa semua orang menyukai kakaknya. Soojung tidak bisa menyalahkan Yoona karena dia memang memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengannya. Yoona adalah gadis yang sangat cantik, ramah dan baik. Yoona tidak pernah bersikap ketus kepada orang lain dan selalu terbuka. Semua orang memiliki kesan pertama yang baik terhadap Yoona sedangkan dirinya? Sehun bahkan membencinya selama hampir 1 tahun.

“Walaupun sikap kalian benar-benar berbeda, tapi aku yakin kau sama baiknya dengan Yoona onnie. Hanya saja, “Soojung terlonjak kaget ketika Suji tiba-tiba menggenggam tangannya dan memberinya sebuah senyuman hangat. “…kau hanya perlu sedikit lebih terbuka, Soojung-ah. Kita adalah tim sekarang dan suka atau tidak, kita akan selalu bersama-sama selamanya.”

Soojung dapat merasakan ketulusan hati Suji. Selain wajahnya yang sangat cantik, Suji juga memiliki hati yang sangat baik. Dia tentunya adalah favorit dari para onnie, bahkan SNSD onnie-deul sangat menyayangi Suji. Yunho oppa sering mentraktir Suji makan makanan enak dengan alasan bahwa mereka berasal dari kampung halaman yang sama tapi Soojung tahu betul bahwa Yunho oppa menyukai Suji karena dia adalah orang yang sangat baik.

Jujur saja, Soojung amat sangat merasa tertekan berada dalam grup ini. Tidak hanya karena berada di grup yang sama dengan kakaknya sendiri tapi juga bersama dengan member-member yang lain. Soojung lebih memilih untuk debut secara solo, bukan karena dirinya egois atau menginginkan spotlight untuk dirinya sendiri tapi karena Soojung tidak ingin merasakan tekanan dari member yang lain. Orang-orang pasti akan mulai membandingkan dirinya dengan member yang lain seperti ‘bagaimana mungkin Soojung terlihat lebih tua dari Jihyun’ atau ‘Jieun memiliki suara yang lebih bagus dari Soojung’ atau bahkan ‘Soojung terlihat seperti octopus ditengah-tengah member yang lain. Dia tidak cocok berada dalam grup dengan visual seperti itu’. Dan yang paling ditakutkan Soojung adalah bahwa dirinya pasti akan dibanding-bandingkan dengan kakaknya sendiri yang tentu saja sangatlah sempurna.

“Sebenarnya…” suara Suji membuyarkan pikiran kemelut Soojung. “…kau tidak perlu ikut fitting outfit denganku hari ini. Hanya saja…” kata-kata Suji kembali menggantung. Soojung dengan sabar menunggu Suji untuk kembali bicara. Dia tidak ingin memotong kata-kata Suji walaupun sebenarnya dia tidak begitu tertarik dengan apa yang akan dikatakan Suji.

“Tidak ada yang salah dengan outfit-mu Soojung-ah, aku meminta manajer oppa untuk mengajakmu ikut denganmu karena aku menginginkan waktu berdua saja denganmu.”

Kata-kata Suji cukup mengejutkan Soojung. Dia tidak tahu bahwa Suji memiliki keinginan untuk bergaul dengannya. Selama ini dia hanya berpikiran bahwa Suji tidak memiliki keinginan untuk bisa akrab dengannya, sama seperti Soojung yang tidak peduli untuk bisa akrab dengan siapapun. Soojung, dalam hati kecilnya, mengakui bahwa usaha Suji kali ini membuatnya tersentuh. Walaupun akan lebih mudah jika Suji menghampirinya untuk bicara di kamar tidur atau mengajaknya untuk makan siang bersama namun caranya cukup unik dan apapun itu Soojung merasa… senang.

Soojung tidak terlalu memiliki banyak teman. Orang yang betul-betul dekat dengannya hanyalah Victoria dan Luna, dia hanya beberapa kali mengobrol dengan Sulli maupun Krystal walaupun mereka berempat seumur. Soojung juga dekat dengan Sehun dan Yoona walaupun sebenarnya mereka berdua sama sekali tidak masuk dalam list karena Sehun adalah kekasihnya dan Yoona adalah kakaknya.

Soojung memutuskan untuk tidak terlalu banyak berpikir lagi. Kenapa memangnya jika dia tidak memiliki banyak teman? Seperti kata Suji, dia hanya perlu untuk mulai membuka dirinya sedikit demi sedikit. Soojung tersenyum lembut pada Suji, “terimakasih karena kau telah berusaha untukku. Mulai dari sekarang, aku harap kita bisa menjadi sahabat mulai dari sekarang,” disambut dengan senyuman dan pelukan dari Suji.

* * *

Jieun menghembuskan nafas berat seraya jari-jarinya sibuk memainkan mouse dan matanya yang tidak dapat terlepas dari layar komputer. Setelah teaser dan foto mereka yang dirilis setiap hari, para netizen nampaknya semakin menggila dengan komentar mereka. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa SM mengeluarkan usaha yang sia-sia dengan mendebutkan grup ini. Beberapa dari mereka bahkan berprasangka bahwa mereka akan menggantikan SNSD dan F(x) dan berencana untuk memboikot debut mereka. Ada ula yang bahkan mengancam akan memberi mereka racun apabila nantinya mereka mencoba untuk mendekati para idol pria di SM. Untuk hal yang satu ini Jieun cukup merasa geli sebenarnya. Apa yang kira-kira akan mereka lakukan apabila hubungan Yoona dan Soojung terbongkar keluar? Apa yang akan terjadi jika mereka tahu bahwa Yunho menyukai leader BEAU dan bagaimana jika mereka tahu bahwa dirinya dan Kyungsoo adalah mantan sepasang kekasih?

Kyungsoo. Senyuman kecil terlukis di wajah cantik Jieun setiap kali dia mengingat nama itu. Dirinya tidak menyesali keputusan yan gtelah dibuatnya untuk berpisah dari Kyungsoo. Mereka berdua harus debut dan menjadi sepasang kekasih hanyalah akan menjadi pemecah konsentrasi mereka. Walaupun telah berpisah namun keduanya tetap saling berteman baik hingga sekarang. Kyungsoo adalah orang yang pertama kali Jieun telpon setelah dirinya dan member yang lain diputuskan untuk segera debut, Kyungsoo juga adalah orang pertama yang menelponnya setelah teaser BEAU keluar.

Jieun tertawa kecil. Apa yang sedang aku pikirkan? Aku harus kembali fokus, konsentrasiku tidak boleh terpecah!

“Kau sedang apa?” tanya Jiyeon dengan semangkuk besar sereal ditangannya. “Ya, kau tidak seharusnya makan sereal itu,” jieun mengingatkan.

Jiyeon mengerutkan bibir dan keningnya. “Kenapa?” protesnya. Jieun memandang wajah sahabatnya dengan tatapan tidak percaya, “kau harus diet, bodoh. Ingat! Debut kita tinggal 5 hari lagi dan yang kau lakukan tidak lain hanyalah makan.”

“Tapi Bora dan Yoona onnie selalu makan banyak,” Jiyeon kembali protes. Jieun berdiri dari kursinya dan merampas mangkuk di tangan Jiyeon dengan paksa. “Mereka berbeda! Berat badan mereka tidak akan bertambah sebanyak apapun mereka makan sedangkan kau..” Jieun mengacungkan jari telunjuknya ke wjah Jiyeon. “Aigoo, lihat wajahmu yang sudah mulai membengkak.”

Jiyeon terbelalak kaget dan buru-buru mengambil cermin kecil yang selalu dia simpan di sakku celananya. Jiyeon mendesah pelan karena aa yang dikatakan Jieun benar. “Aku harus mulai diet dari sekarang.”

3 komentar di “BEAU: 3

Tinggalkan komentar