BEAU: 2

 

“Hari ini kalian belum memiliki schedule apapun. Kangta-ssi menyuruh kalian untuk beristirahat penuh hari ini jadi kalian sebaiknya memanfaatkan hal ini untuk beres-beres dan setelah itu beristirahat. Aku akan kembali kira-kira 1 jam lagi dengan makan siang kalian. Aku tahu handphone kalian sudah disita tapi ini,”  manager mereka menyerahkan salah satu handphone miliknya kepada Jihyun “gunakan ini untuk berjaga-jaga selama aku pergi.”

“Ne. Khamsahamnida oppa.” Jihyun diikuti member yang lain menunduk pada manager baru mereka. Pria itu menghembuskan nafas beratnya dan menatap ke 7 gadis yang da dihadapannya. “Aku tahu saat ini kalian pasti merasa sangat gembira, bingung, shock dan takut secara bersamaan. Mulai hari ini, kalian tidak akan pernah kembali ke kehidupan normal kalian walaupun nantinya kalian tidaklah lagi menjadi idol atau memutuskan untuk keluar yang tentu saja ku harap itu tidak akan pernah terjadi. Jadi aku harap kalian mempersiapkan diri kalian matang-matang. Dan Jihyun, aku yakin kau menyadari dengan baik beban yang kau pikul sebagai leader. Walaupun aku bukanlah orang yang tepat untuk memberimu nasihat, tapi mulai sekarang, hari ini, hingga tahun-tahun kedepan kita akan memiliki tanggung jawab yang sama besar. Dan para magnae,” pria itu berganti menatap ke arah Soojung dan Suzy, “aku harap kalian berdua tidak banyak menimbulkan masalah bagi member-member yang lebih tua.”

“Aku yakin dengan hal itu seratus persen, oppa. Yang perlu kau khawatirkan adalah choding di sebelah sana.” Bora dengan bercanda menunjuk ke arah Yoona yang berdiri paling ujung. “Onnie!” Yoona berteriak protes.

“Ah, Yoong. Aku sudah tahu persis bagaimana kepribadianmu. Reputasi mu pun telah dikenal dengan baik oleh semua orang di SM. Coba kuingat-ingat. Ehm… Kau pernah beberapa kali bolos kelas menari, kau juga pernah meyalakan alarm kebakaran yang menyebabkan semua orang panik dan berlari keluar. Aku juga salah satu korban dari dampak kreativitasmu. Kau ingat tahun lalu ketika menyalakan kembang api tepat disebelahku. Dokter sampai menyarankan agar aku menerima perawatan di Rumah Sakit. Kau juga pernah melempar kue tart ke wajah Lee Soo Man sonsaeng-nim kan?”

“Oppa! Itu semua kecelakaan. Itu semua murni karena ketidaksengajaan.” Yoona bersuara untuk membela dirinya sementara Soojung yang berdiri disampingnya menyikut lengannya agar kakak perempuannya tetap diam.

“Soojung-ah. Aku tahu aku tidak seharusnya mengatakan hal ini tapi aku mohon jagalah Yoona dengan baik. Jangan biarkan dia membakar apartemen ini dengan kedua tangannya. Dan juga jangan biarkan kreativitas serta rasa keingintahuannya membahayakan nyawa kalian semua.”

“OPPA!”

“Kalau begitu aku rasa sebaiknya aku segera pergi. Kalian pastinya sudah lapar kan?” para gadis menjawab dengan anggukan. “Bersihkan dorm ini dengan baik dan jangan lupa bersihkan pula kamar kalian masing-masing. Kalian telah mendapat roommate masing-masing jadi aku harap kalian semua bisa hidup akur dan saling membantu. Magnae, apa ada yang ingin kalian sampaikan atau keluhkan?” para magnae menggeleng.

“Kalau begitu aku pergi dulu. Annyeong.”

Ketujuh gadis itu menutup pintu dorm mereka setelah manager mereka pergi. Jihyun menepukkan tangannya beberapa kali untuk mendapat perhatian dari member yang lain. “Bagaimana kalau kita melihat kamarnya sekarang dan membaginya?” member yang lain mengangguk.

Mereka secara bersama-sama memasuki kamar yang pertama: kamar yang cukup besar untuk 2 orang. Kamar itu berisi 2 single bed dan 2 buah lemari dengan 1 meja rias serta kursi santai yang terletak di sudut ruangan. Kamar itu juga dipenuhi dengan nuansa pink.

Setelah puas melihat-lihat, para gadis itupun memasuki kamar kedua: kamar yang lebih besar dari yang sebelumnya mereka masuki. Kamar ini juga memiliki 3 tempat tidur. Kamar ini memiliki 1 lemari yang sangat besar, lebih besar dari 2 lemari yang digabungkan di kamar sebelumnya serta 1 meja rias dan bernuansa pink.

“Woaah, kamar-kamar ini sangat cantik.” gumam Jieun.

Setelah itu mereka akhirnya memasuki kamar terakhir. Kamar terakhir memiliki furnitur yang sama dengan kamar yang pertama. Yang membedakan hanyalah cat dindingnya yang berwarna pink yang lebih muda. Sesudah menyelesaikan tur mereka yang diakhiri dengan kunjungan di dapur dan kamar mandi, Jihyun akhirnya mengumpulkan seluruh member di ruang tengah.

“Aku rasa kamar yang paling besar sudah jelas merupakan kamarku, Jieun dan Bora. Kamar pertama dan ketiga memiliki besar yang sama. Apa kalian berempat–”

“Kami ingin kamar yang pertama!” Jiyeon dan Yoona berteriak sambil mengacungkan tangan mereka secara bersama-sama. Soojung hanya berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sikap kekanak-kanakan Yoona.

“Magnaes, apa kalian tidak keberatan?” tanya Jihyun. Soojung dan Suzy berdiam sambil bertukar pandang kemudian Soojung dengan santai hanya mengangkat bahunya sementara Suzy mengangguk dengan senyum. “Kalau begitu masalah pembagian kamar sudah selesai jadi aku rasa sekarang sebaiknya kita membereskan kamar serta barang-barang kita masing-masing. Setelah itu kita akan berkumpul lagu disini karena masih ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan kalian. Apa kalian mengerti?”

“Nee…” jawab mereka dengan patuh.

 

* * *

 

“Jiyeon-ah.”

“Ehm?”

“Aku rasa kau lebih pantas menjadi adikku dibanding Soojung.”

“Ah, benarkah? Waeyo onnie?”

“Sifat kita begitu irip, Jiyeon-ah.”

“Benar, onnie! Aku sempat berpikir bahwa kau adalah saudaraku yang hilang. Aku sangat kaget ketika tahu bahwa golonga darahmu adalah B, aku kira kau memiliki golongan darah yang sama denganku.”

“Aku telah sering mendengar hal itu.”

Yoona meletakkan kopernya di atas lemari setelah semua pakaiannya di susun rapi di dalam lemari.

“Waaahh, tenagamu benar-benar kuat!” Jiyeon berdecak kagum kepada Yoona yang tersenyum bangga. “Onnie, aku rasa akan sangat banyak idol pria yang akan menyukaimu.” Jiyeon berucap pelan sambil masih memasukkan baju-bajunya ke dalam lemari.

“Benarkah?”

Jiyeon mengangguk. “Kau sangat cantik, langsing dan baik. Aku rasa pasti akan sangat banyak pria yang menyukaimu.”

Yoona tertawa lebar setelah mendengar kata-kata Jiyeon namun tidak lama kemudia dia menggelengkan kepalanya dengan tegas, “aku sudah memiliki kekasih yang sangat menyukaiku.”

Jiyeon berhenti menyusun pakaian dan langsung menghampiri Yoona yang sedang duduk di kasurnya. Gadis itu menatap Yoona dalam-dalam, seakan dia sedang berusaha membaca pikiran gadis yang lebih muda. “Onnie, sudah berapa lama kau berkencan dengan Luhan oppa?”

Yoona menghitung dengan jarinya, “kalau dihitung-hitung, aku dan dia mulai berpacaran saat musim dingin tahun 2010 jadi hampir 2 tahun.”

“Daebak! Aku juga ingin memiliki pacar.” Jiyeon mengerutkan bibirnya.

“Jika kau ingin memiliki pacar maka carilah pacar untukmu sendiri! Kau begitu sibuk menjodohkan semua orang sehingga kau sendiri tidak memiliki pacar!” Yoona memukul pelan kepala dongsaeng nya.

“Mungkinkah? Mungkin sekarang saatnya aku berhenti menjadi match maker dan mulai mencari pacar untuk diriku sendiri.” Jiyeon menganggukkan kepalanya beberapa kali. ‘Aku benar-benar perlu mencari pacar.’

 

* * *

 

“Onnie, bolehkah aku memilih kasur yang ini?” tanya Jieun pelan sambil menunjuk tempat tidur yang terletak paling ujung. Jihyun dan Bora mengangguk tanpa berkata apa-apa. “Gumawoeyo onnie.”

“Kau tidak terlihat begitu senang dengan debut ini,” ujar Bora pelan pada Jihyun. Jihyun sedikit kaget mendengar kata-kata Bora namun dengan cepat dia menggeleng dan mengatakan bahwa itu hanyalah perasaannya saja. Tidak ingin membahas hal ini lebih lanjut, Bora menghampiri Jiyun dan meletakkan sebelah tangannya di pundak sang leader, “aku tahu hal ini terkesan sangatlah buru-buru dan kau belum siap untuk menjadi leader tapi percayalah, kau bisa melakukannya. Kami semua akan selalu berada disampingmu jadi kau tidak perlu khawatir semua tanggung jawab ini akan kau tanggung sendirian.”

Jihyun tidak dapat mengatakan apa-apa namun dari tatapan matanya, Bora dapat merasakan bahwa Jihyun, sang leader, mengucapkan banyak terimakasih padanya.

 

* * *

 

27 hari telah berlalu dan ketujuh gadis-gadis ini telah menyelesaikan rekaman sekaligus shooting MV untuk debut mereka. Lee Soo Man sangat bangga karena nyatanya BEAU dapat menyeleaikan sisa rekaman mereka dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu, 9 hari lebih tepatnya yang disusul 3 hari untuk shooting video klip. SMEnt telah merilis 7 teaser video semuanya mendapat respon yang cukup baik. Tidak terlalu sebenarnya. Disamping komentar positif, para gagis-gadis ini juga menerima komentar negatif terutama Jiyeon.

Kemiripan wajahnya dengan aktris Kim Tae Hee nampaknya menjadi boomerang bagi Jiyeon sendiri. Walaupun banyak yang memuji betapa cantik dirinya, tidak sedikit pula yang memaki Jiyeon dan berkata bahwa dia telah mengoperasi plastik wajahnya demi terlihat mirip seperti Kim Tae Hee. Untungnya, Jiyeon tidaklah terlalu terpengaruh dengan hal ini walaupun sesekali dia akan mengurung dirinya di kamar dan menangis diam-diam.

Untung bagi Bora dirinya tidak menerima banyak komentar kebencian melainkan rasa kagum orang-orang dengan figurnya yang seksi, warna kulitnya yang kecokelatan serta wajahnya yang cantik dan menarik. Banyak yang mengatakan bahwa dia adalah ‘2nd Yuri’ dalam kategori ‘seksi’.

Dilain sisi, Jieun mendapat sambutan baik karena penampilannya yang lucu dan menarik. Disamping parasnya yang lucu, orang-orang juga dibuat kagum dengan kemampuan vokal nya yang tidak main-main. Jieun juga dikenal sebaga ‘sahabat Luna’ melalui foto-foto dirinya dan f(x) Luna yang tersebar di internet.

Member lain yang banyak mendapat komentar kebencian adalah Soojung. Wajahnya yang dingin dan terkesan angkuh membuat banyak netizen berkomentar bahwa Soojoung tidaklah terlihat ramah. Terlalu cepat untuk menilai tentunya namun Soojoung mengerti betul bagaimana sulitnya untuk memenuhi ekpektasi dari netizen-netizen Korea jadi dirinya memutuskan untuk tidak menghiraukan komentar-komentar bodoh itu.

Magnae Suzy tentunya menuai banyak pujian karena wajahnya yang innocent. Kulitnya yang putih bersih, tinggi dan wajahnya yang cantik membuat Suzy banyak dicintai bahkan sebelum dia debut. Satu-satu nya komentar yang membuatnya sedih adalah ‘aku harap Suzy bisa menurunkan berat badannya’ dan dengan itu dia sudah memiliki julukan untuknya dari netizen: giant baby.

Leader Jihyun tentu saja menjadi favorit para netizen. Paras cantik dan keibuan serta senyum yang menawan nan misterius membuat banyak netizen penasaran dengannya. Karena hal itu, Jihyun mendapatkan julukan ‘charismatic leader’ dari netizen. Hal itu untungnya membangkitkan rasa percaya diri Jihyun.

Member terakhir yang diungkapkan adalah Yoona. Yoona yang sudah lebih dulu dikenal sebagai ‘SHINee’s Julliete’ berhasil membuat dirinya mendapatkan nama panggilan ‘goddess Im’ dari netizen. Tentunya mereka kaget ketika mengetahui bahwa Yoona dan Soojung adalah saudara kandung dan tentu saja, netzen mulai membanding-bandingkan keduanya. Beberapa memihak pada Yoona dan tidak sedikit pula memihak pada Soojoung.

“Sekarang aku mengerti kenapa SNSD onnie sering menangis di awal-awal debut mereka,” Jieun berkata pelan.

“Tidak hanya dulu. Bahkan hingga saat ini mereka masih sering merasa sedih karena komentar-komentar ini,” sambung Bora yang merupakan sahabat baik Sooyoung dari SNSD.

“Bahkan sebelum mereka mengenal kita, mereka menilai kita seakan-akan mereka sudah megenal kita selama berpuluh-puluh tahun,” tambah Yoona.

“Kau beruntung orang-orang mencintaimu onnie. Lihat aku? Apa aku meminta agar wajahku mirip dengan Kim Tae Hee?” suara serak Jiyeon terdengar dari sudut ruangan. Matanya sembab karena banyak menangis dan hidungnya pun merah. Jihyun berdiri dan meghampiri Jiyeon kemudian memeluknya, “kau tidak perlu khawatir dengan semua komentar itu. Mereka hanya menilai murni berdasarkan penampilan luar kita. Setelah kita debut, kita akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada mereka siapa kita sebenarnya.”

“Betul. Lagi pula mereka tidaklah pantas untuk kita pedulikan. Mereka hanyalah orang bodoh yang-”

“Soojung!” Yoona menghentikkan adiknya yang mulai terbawa emosi.

“Apa? Apa aku salah bicara? Mereka memanggilku ‘kurang ajar’ hanya karena aku tidak tersenyum di foto itu!” jawab Soojung.

“Aku rasa mereka sama sekali tidak salah,” sahut sebuah suara. Ketujuh gadis itu memutar kepala mereka dan mendapati beberapa senior mereka yang tengah tersenyum lebar.

“LEE HYUKJAE!” Soojoung meninggikan suaranya. Pemilik suara itu hanya tertawa lebar, “lihat kan? Mana ada junior yang membentak seniornya seperti itu.”

“OPPA!”

“Aigoo~ Sehun pasti memiliki banyak masa-masa sulit selama dia menjadi pacarmu,” Eunhyuk kembali tertawa keras sedangkan Soojoung hanya bisa menggeram.

“Sudah cukup,” ujar Yunho yang membuat tawa Eunhyuk mereda dan menjadi sebuah senyuman nakal. Soojoung bersumpah jika tidak ada Yunho maka semua gigi Eunhyuk akan lepas dari gusi nya sehingga senyum bodohnya bisa hilang dari wajah monyetnya.

“Jihyun, aku ingin bicara padamu,” panggil Yunho pada Jihyun yang sedang merangkul Jiyeon.

“Wooo~” semua orang yang ada diruangan itu langsung mengolok-olok Yunho, membuat wajah pria itu merah. “Apa? Aku hanya ingin bicara padanya.”

“Bicaralah disini, hyung!” goda Kyuhyun.

“YA!” bentak Yunho disusul tawa dari Eunhyuk, Minho dan Jonghyun. Jihyun berdiri dan berjalan menghampiri Yunho kemudian keduanya berjalan keluar ruangan disusul dengan suara ‘woooo~’ dari yang lain. “Yunho oppa terlihat begitu menyukai Jihyun onnie,” ujar Suzy.

“Ya, dia begitu terang-terangan menyukai Jihyun noona,” tambah Jonghyun.

“Dan onnie begitu bodoh untuk menyadarinya,” tutup Soojoung disambut anggukan dari semua orang.

 

* * *

 

“Kau ingin bicara apa, oppa?” tanya Jihyun setibanya mereka sampai di atap gedung SMEnt. Yunho tersenyum lembut pada Jihyun yang terlihat begitu bingung. “Aku dengar kau sudah tidak lagi stress denga posisimu sebagai leader.”

Jihyun tersenyum lebar dan mengganggukkan kepalanya, “nampaknya member-memberku sering melapor padamu.” Yunho tertawa lembut sambil menggaruk-garuk kepalanya, “ya, mereka seringkali mencurahkan keluh kesah mereka padaku setelah Teukie hyung menjalani wajib militer nya. AKu tidak tahu apakah aku melakukan kerja yang baik sebagai ‘ayah’ mereka.”

Jihyun memberikan senyuman lembutnya pada Yunho dan megangguk, “kau melakukannya dengan baik, oppa.”

“Begitu juga kau. Aku tahu leader adalah sebuah peran yang berat tapi aku yakin kau pasti bisa melakukannya. Tugasmu bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan Taeyeon atau Victoria. Taeyeon memimpin 8 gadis yang lebih besar dan lebih ribut darinya dengan tubuhnya yang pendek sedangkan Victoria harus memimpin keempat gadis dengan background budaya yang berbeda terlebih lagi dia bukanlah berasal dari Korea. Jika kedua gadis itu dapat melakukannya dengan baik dan berhasil maka begitu juga denganmu.”

“Aku tahu, oppa. Aku telah banyak memikirkan hal ini, bagimana cara memimpin grup ini agar kami bisa menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik. Mereka adalah alasan dimana aku bertahan sampai saat ini, para memberku. Mereka percaya padaku dan itu tandanya aku tidak boleh mengecewakan mereka,” jawab Jihyun dengan percaya diri. Yunho tersenyum lebar dan mengelus-elus lembut kepala Jihyun, “aku senang kau sudah lebih percaya pada dirimu sendiri dibandingkan dengan sebelumnya. Kau menelponku di tengah malam dan menangis. Aku berpikir saat itu kau sedang berkelahi dengan sekelompok gangster tapi nyatanya kau hanya–”

“Ssssttt… Jangan bahas hal itu lagi, oppa,” Jihyun tersipu malu. Yunho sekali lagi tersenyum melihat gadis kecil dihadapannya yang sekarang sudah tumbuh dewasa. Ya, Yunho memang tidak dapat berhenti tersenyum jika Jihyun ada disampingnya.

 

-TBC-

11 komentar di “BEAU: 2

  1. Annyeong eonnie!^^
    Yaiy.. Keren FFnya.. Mereka bertujuh sebagian besar bias aku.. XD
    Penasaran sama debutnya mereka XD
    Ini dilanjut kan eon? Lanjut aja ya…… XD
    Oke, fighting!’-‘)9

Tinggalkan komentar